Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu bersama masyarakat Desa Limboro, Kecamatan Banawa Tengah, Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Donggala, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Mahasiswa Universitas Tadulako (UNTAD) menjalin kolaborasi dalam upaya penanganan bendung tradisional “Uvenja” di Sungai Limboro. Kegiatan ini diarahkan untuk mendukung pemanfaatan kembali lahan pertanian yang telah lama tidak produktif serta memperkuat ketahanan pangan melalui program Desa Mandiri Pangan.

Melalui pendampingan mahasiswa KKN UGM dan UNTAD, masyarakat setempat menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan penguatan struktur bendung kepada pemerintah daerah. BWS Sulawesi III Palu turut memberikan masukan teknis, antara lain perlunya peninjauan desain bendung yang saat ini masih sederhana dan hanya menutup sebagian badan sungai, sehingga rawan menimbulkan risiko saat debit air meningkat. Usulan jangka pendek berupa penggunaan sandbag dan bronjong telah dilaksanakan bersama masyarakat dan mahasiswa, namun untuk jangka panjang diperlukan kolaborasi lanjutan antara pemerintah daerah dan BWS agar penanganan permanen dapat diwujudkan.

Sebagai langkah administratif, masyarakat Limboro dengan didampingi mahasiswa UGM dan UNTAD, mengajukan permohonan resmi kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Donggala. Selanjutnya, Dinas PU Donggala meneruskan permohonan tersebut kepada BWS Sulawesi III Palu guna memperoleh dukungan bahan konstruksi berupa kawat bronjong dan sandbag. Sinergi antara masyarakat, akademisi, pemerintah daerah, dan BWS ini mencerminkan bentuk kerja sama multipihak yang konstruktif dalam mendukung pemulihan infrastruktur pertanian sekaligus meningkatkan kemandirian pangan desa.

#SigapMembangunNegeriuntukRakyat
#MengelolaAirUntukNegeri
#SetahunBerdampak
#IrigasiUntukSwasembadaPangan